Ibu Rasulullah saw.
Ibunya adalah Aminah binti
Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin
Ghalib.
Kelahiran Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan di Mekah
pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin. Sebagian ulama
mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah.
Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat
yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian ayah, ibu, dan
kakeknya
Ayahnya meninggal dunia
ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh
bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya
meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula
bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah. Abu
Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib
wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan. Sedangkan ibunya meninggal
dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika
usia Muhammad delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia
berusia enam tahun.
Penyusuan Muhammad
Muhammmad disusui oleh
Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib
dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya
yang bernama Masruh. Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib
as- Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah
SAW
Jubair bin Mut’im berkata:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah
al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah
al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi
lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais
berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang
kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi,
saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’
Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim. Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah
SAW bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan),
saya al- Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada
hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul
dan pemilik syafaat mereka." Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam
Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita
buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa
rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya di Mekah,
perjalanannya menuju Syam bersama pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan
Khadijah Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh kakeknya Abdul
Mutthalib kemudian oleh pamannya Abu Thalib. Allah SWT mensucikannya dari
kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT menganugerahkan semua
sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan kaumnya dengan
julukan Al- Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan kesuciannya.
Ketika usianya mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam
bersama pamannya. Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira
melihatnya. Ia mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada |Muhammad.
Buhaira mendatangi Muhammad,
mengambil tangannya
dan berkata: “Inilah tuan untuk semesta alam, inilah utusan Rabb semesta alam,
inilah nabi yang akan diutus untuk semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana
kamu tahu hal ini?” Ia berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari Aqabah
tidak ada
pepohonan dan bebatuan
kecuali semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami
mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Thalib untuk
kembali bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi
kepadanya. Kemudian Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali
bersama Maysarah budak Khadijah ra untuk berniaga di pasar kota Bushra
sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad. Ketika Muhammad berusia dua puluh lima
tahun ia menikahi Khadijah. Dan ketika usianya empat puluh tahun Allah SWT
memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril mendatanginya ketika Muhammad
berada di gua Hira yang terletak di sebuah gunung di Makkah. Semnejak itu
jadilah ia sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di Mekah selama tiga belas
tahun, menurut pendapat lain lima belas tahun atau sepuluh tahun, pendapat yang
benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW shalat
menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah
tanpa membelakangi Ka’bah
tetapi menjadikan Ka’bah di depannya.
Setelah hijrah ke Madinah,
Rasulullah SAW shalat menghadap ke
Baitul Maqdis selama tujuh
belas atau enam belas bulan